Mahkamah Agung Brasil telah memerintahkan mantan presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, untuk diadili atas tuduhan merencanakan kudeta. Kehadiran Bolsonaro dalam sidang tersebut sangat penting karena kasus ini dapat mengakibatkan pencopotan hak politiknya.
Tindakan Hukum yang Bersejarah
-
Ini akan menjadi kali pertama sejak Brasil kembali ke demokrasi pada tahun 1985 bahwa seorang mantan presiden diadili atas dugaan upaya pengambilalihan kekuasaan dengan paksa.
-
Putusan ini diambil setelah panel lima hakim Mahkamah Agung memberikan suara bulat berdasarkan cukup bukti yang memberatkan. Sidang digelar pada Rabu (26/3/2025).
Ancaman bagi Bolsonaro
-
Meskipun Bolsonaro tidak hadir di pengadilan, ia mengecam tuduhan tersebut sebagai “tidak berdasar” dan menyebutnya sebagai masalah pribadi hakim-hakim tersebut.
-
Jika terbukti bersalah, Bolsonaro menghadapi hukuman penjara lebih dari 40 tahun dan pengucilan dari dunia politik, termasuk larangan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun mendatang.
Tuduhan dan Konspirasi
-
Bolsonaro dituduh memimpin “organisasi kriminal” yang berusaha mempertahankan kekuasaan setelah kalah dalam pemilihan umum 2022.
-
Rencananya termasuk mengumumkan keadaan darurat untuk menyelenggarakan pemilihan baru serta plot pembunuhan terhadap Luiz Inacio Lula da Silva, Geraldo Alckmin, dan Hakim Agung Alexandre de Moraes.
Tanggapan dan Harapan
- Lula, yang mengalahkan Bolsonaro dalam pemilihan, menyatakan harapannya agar keadilan ditegakkan dan menegaskan bahwa tindakan mantan presiden tersebut diketahui semua orang.